BAGAIMANA CARA MENGATASI KECURANGAN PENGGUNAAN AI DI SEKOLAH?

TechNever - Penggunaan AI atau kecerdasan buatan sudah sangat marak akhir-akhir ini. AI bukan hanya digunakan oleh blogger, konten kreator, pekerja profesional, namun mahasiswa bahkan siswa di sekolah juga sudah memanfaatkan AI dalam proses pembelajaran. 

AI bisa juga berdampak buruk bagi integritas akademik di perguruan tinggi maupun sekolah. Di tingkat sekolah, penggunaan AI perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai stakeholder agar siswa tidak terlalu bergantungan pada teknologi berbasis kecerdasan buatan tersebut.

Namun, penggunaan AI di sekolah memang perlu diberi perhatian serius agar tidak terjadinya ketimpangan dalam memberikan penilaian terhadap siswa lain yang tidak menggunakan AI. Atau dengan istilah lain harus ada keadilan bagi siswa-siswa lainnya yang berupaya keras untuk memperoleh nilai secara murni.

Integritas akademik mutlak dibutuhkan untuk mempertahankan nilai-nilai kejujuran di sekolah. Nah, bagaimana cara mengatasi kecurangan terhadap penggunaan AI atau kecerdasan buatan di sekolah? Berikut ini TechNever akan memberikan beberapa rangkuman tersebut.

Etika

Guru harus memberikan pemahaman yang jelas kepada siswa tentang etika penggunaan teknologi, termasuk AI. Mengajar para siswa tentang konsekuensi dari kecurangan dan pentingnya kejujuran dalam pendidikan adalah langkah penting untuk masa depan mereka sendiri. 

Membatasi akses

Sekolah dapat menerapkan kebijakan yang membatasi akses siswa terhadap sumber daya online atau menggunakan software yang membatasi kemampuan untuk menyalin, menempel, atau mengekspor informasi dari sumber luar. Pembatasan akses ini harus juga memerlukan kejelian guru ketika memeriksa lembaran tugas para siswa. Memang hal ini sangat sulit untuk dilakukan, karena sepandai-pandainya guru, ada saja satu atau dua siswa yang pandai untuk mengelabui para gurunya.

Ujian dengan siswa pengawasan langsung

Ujian yang diawasi secara langsung oleh pengajar atau pengawas dapat mengurangi risiko kecurangan menggunakan AI. Dalam pengawasan langsung, pengawas dapat memantau perilaku siswa dan mencegah penggunaan AI yang tidak diizinkan. Untuk saat ini, ujian akhir semester hampir semua dilakukan secara pengawasan langsung. Tapi tidak tertutup kemungkinan beberapa tahun mendatang siswa ujian juga akan dilakukan secara daring. 

Soal ujian yang update

Membuat soal ujian yang unik dan bervariasi untuk setiap siswa atau kelompok siswa dapat mengurangi risiko kecurangan menggunakan AI. Dengan variasi soal, siswa akan sulit menyalin jawaban dari sumber luar. Pihak sekolah harus rutin untuk memperbarui soal-soal ujian dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Semakin update soal-soal ujian tersebut, maka akan semakin sulit untuk siswa menggunakan AI ketika ujian berlangsung.

Deteksi kecurangan dengan aplikasi

Sekolah dapat menggunakan perangkat lunak deteksi kecurangan yang mengidentifikasi pola kecurangan seperti salinan dan perekaman suara, serta deteksi plagiarisme. Aplikasi perangkat lunak ini sudah bisa kita dapatkan walaupun tidak gratis seperti Turnitin atau GPTZero.

Diskusi dan tugas terbuka

Memberikan tugas yang melibatkan diskusi dan pemecahan masalah terbuka dapat mengurangi risiko kecurangan menggunakan AI. Tugas-tugas semacam itu mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mengungkapkan pemikiran mereka sendiri. Semakin banyak diskusi dan tugas terbuka akan merangsang siswa berpacu mencari jawaban terhadap suatu persoalan, bahkan bisa mengesampingkan AI untuk menjawab persoalan tersebut.

Berkolaborasi

Mendorong kolaborasi dan proyek tim di kelas dapat mengurangi kebutuhan untuk mengandalkan AI dalam kecurangan. Dengan bekerja bersama, siswa akan lebih terlibat dalam pembelajaran dan tidak tergoda untuk menggunakan AI sebagai jalan pintas. Namun ini diperlukan itikad baik semua tim yang terlibat dalam proyek tersebut dan pihak sekolah juga bisa memberikan sanksi keras apabila proyek tersebut terindikasi curang.

Melibatkan orang tua

Melibatkan orang tua dalam upaya untuk mengatasi kecurangan penggunaan AI dapat membantu meningkatkan pemahaman dan pengawasan di rumah. Pihak sekolah mengundang orang tua untuk memaksimalkan peran mereka sebagai pengawas di rumah saat siswa mengerjakan tugas.

Pelatihan dan kesadaran

Sekolah dapat menyediakan pelatihan kepada guru dan siswa tentang kecurangan menggunakan AI serta cara mencegahnya. Memperkuat kesadaran tentang etika akademik adalah langkah penting dalam mengatasi masalah ini. Mengikuti seminar dan pelatihan untuk meminimalisir kecurangan penggunaan AI di sekolah dan meningkatkan kesadaran untuk berbuat jujur.

Hukuman tegas

Sekolah harus memberlakukan konsekuensi yang jelas dan tegas terhadap siswa yang terlibat dalam kecurangan penggunaan AI. Hal ini akan memberikan sinyal yang jelas bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima. Penggunaan AI untuk kecurangan tidak dibolehkan, kecuali dengan memodifikasi suatu pernyataan atau jawaban sehingga tampak menjadi baru. Mungkin itu boleh-boleh saja.

Mengatasi kecurangan penggunaan AI di sekolah membutuhkan pendekatan yang holistik dengan melibatkan pendidik, siswa, dan orang tua. Dengan memperkuat pemahaman tentang etika akademik dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mempromosikan integritas dan kejujuran dalam pendidikan.

No comments for "BAGAIMANA CARA MENGATASI KECURANGAN PENGGUNAAN AI DI SEKOLAH?"